Kamis, 08 September 2016

Sejarah Masjid Jami' Al-Ghofur


KH. Abdul Ghofur 1868-1981
         Kiyai Abdul Ghofur adalah sosok ulama kharismatik, beliau mendalami ilmu fiqih, falaq  juga tasawuf beliau lahir pada hari Kamis, 21 Januari 1868 M. / 26 Ramadhan 1284 H. di dukuh Puton Kelurahan Sastrodirjan Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Beliau menuntut ilmu agama di pondok pesantren Cirebon salah satunya pondok pesantren Salafi Kempek Sepulangnya menuntut ilmu beliau diberi tempat untuk mengembangkan ilmunya berupa sebidang tanah dari bapaknya Mbah Rasyiban dan mertuanya sendiri Mbah Mursyid untuk dijadikan sebuah masjid dan Majlis Taklim, pada waktu itu sudah berdiri mushola yang berbentuk bangunan Joglo,  berhubung disekitar daerah Wonopringgo hingga se-kabupaten Pekalongan masih sedikit masjid-masjid yang besar untuk memenuhi syarat sholat jumát, pada tahun 1917 dibangunlah sebuah Masjid yang bernuangsa Jawa berkubah mustoko Walisongo, tahun 1923 Mustoko masjid dipasangkan dengan kokoh hingga sampai tahun 2007. Pada tahun 1930 Kiyai Abdul Ghofur pergi ke Mekah untuk menunaikan rukun Islam ke lima ibadah haji hingga sepulangnya dari Mekah (Arab Saudi) tahap demi tahap waktu demi waktu KH. Abdul Ghofur bersama masyarakat dan murid-murid jam’iyah Toriqoh Qodiriyah Wannaqsabandiyah  yang beliau bimbing membangun masjid dari ruang utama, serambi juga tempat berwudhu, kurun waktu hampir 1 abad hingga sampai sekarang bangunan fisik masjid ruang utama serta tembok dan model arsitekturnya hingga sekarang masih utuh hanya sedikit renovasi bagian atas saja. KH. Abdul Ghofur pada hari Rabu  Legi,  7 Oktober 1981 M. - 9 Dhulhijjah 1402 H. bertepatan hari Arafah beliau wafat dengan meninggalkan fisik bangunan berupa masjid dan beliau dimakamkan disebelah barat masjid, untuk mengenang beliau maka masjid tersebut dinamakan Masjid Al-Ghofur. ?








Masjid Al-Ghofur Puton



Tidak ada komentar:

Posting Komentar